Sebab cetak brosur itu mahal loh.., satu lembar brosur bisa Rp 200,- s/d Rp 3.000,-, sayang kalau dibuang buang..
Postingan yang ke 3 dari 3, Oleh-Oleh dari pameran, (Kata teman saya,
ini adalah strategi SEO, dengan di bagi menjadi tiga, blog saya bisa
muncul di halaman pertama google, semoga strategi teman saya betul..
ha.. ha..)
Tiba-tiba saja, saya mendapatkan tugas untuk mengawal pameran ditiga
tempat sekaligus dengan waktu yang bersamaan dan berhimpitan, dan
persiapan yang sangat pendek, tiga hari saja..
Terus terang saya belum pernah mengawal sebuah event pameran untuk
umum, produk umum, di tempat umum dan saat bulan ramadhan, loh saya kan
manusia biasa to..?
Saya ambil beberapa brosur dan saya berjalan menuju ke area di mana
banyak orang beralu lalang. Saya melihat beberapa manger dan supervisor
duduk-duduk di stand, tentunya mereka sudah sangat berpengalaman.. wah
saya jadi iri.., mengapa saya yang sudah setua ini, belum pernah punya
pengalaman membagi brosur..?
PA (SPG) :”Pak.., sebaiknya bapak duduk di stand saja”
Saya :”Emang knapa..?”
PA (SPG) :”Malu pak.. perusahaan besar gini bosnya (fasilitator bisnisnya) kog ikut turun membagi brosur?”
Saya :”Enggak lah.. bosnya McD saja ikut membersihkan meja dan
menyapu lantai kog.., begini loh.. teman-temanmu itu ada yang yunior,
jadi kalau saya ada di sini, saya berharap bisa meningkatkan mental dan semangat temanmu itu..!!”
Hmm.. mau terus terang kalau saya pingin punya pengalaman membagi brosur saja kog susah amat ya..?
Baru beberapa jurus membagi brosur ternyata ada beberapa hal yang
menggelitik saya… pengunjung hypermarket yang baru “turun” dari tempat
parkir ada yang :
1. Berkata.. “Ini brosur apa..?, Ooo ya.. saya pelajari dulu ya..?
terimakasih..”, Hmmm.. seandainya semua orang seperti ini, wuah.. pasti
banyak yang pingin jadi SPG.
2. Sambil berkata :”Maaf.. maaf, terimakasih..”, tangannya di
gerak-gerakkan pertanda isyarat menolak brosur.. Hmmm.. baik dan sopan
sekali orang ini
3. Loh.. ternyata ada orang yang lewat begitu saja, tanpa nengok sedikitpun..
4. Wuih ada yang seram.. brosur diambil dari tangan kanan, di pindahkan
ke tangan kiri, kemudian brosur masuk tong sampah.. plung..
5. Ini yang lebih gawat lagi.. brosur diambil dari tangan kiri, langsung
diumpan ke tangan kanan dan dilempar wussss.. tidak masuk tong sampah,
tapi malah melayang dan berserakan dilantai-lantai..
6. Dan beberapa SPG yang sudah saya latih.. ternyata tidak menjalankan prosedure membagikan brosur dengan baik..,
Itulah faktanya, itu adalah kebenaran.. bukan dari brosur saya saja,
namun seluruh brosur yang dibagikan oleh SPG dari berbagai macam
perusahaan itu semuanya pada berserakan di lantai-lantai, sebagian lagi
mulus mendarat di tempat sampah..
Apakah mereka tidak mau menghargai SPG dan brosurnya..? ya sudah..
STOP.. STOP jangan bagi-bagi brosur lagi. Terus terang ini adalah
pengalaman saya membagi brosur untuk umum dengan produk umum ditempat
umum yang dibuang.. Selama ini saya membagi brosur obat kepada dokter di
tempat praktek dokter, tidak pernah sekalipun saya melihat ada dokter
yang membuang brosur itu.. terutama saat dihadapan seorang medical
representativenya..!!, kalaupun ada tentu sudah saya umpat itu
dokternya.. ha.. ha..
CT (SPG) :”Pak mengapa tidak boleh membagi brosur..?”
Saya :”Malu..masak brosur dibuang begitu saja, seperti tidak ada
harganya saja..!! saya tidak menyalahkan mereka..!! itu hak mereka..!!
Timingnya saja mungkin tidak tepat, brosur ini masih teramat baik untuk
orang yang membutuhkan dan bisa menghargainya dan tugas kita tidak
membagi brosur, tapi memberikan informasi sekaligus kalau bisa menjual
produk saat ini juga..”
CT (SPG) :”Terus apa yang harus kita lakukan..”
Saya :”Kita harus memperbaiki sikap kita sendiri., kita tidak akan bisa merubah sikap mereka..!!”
Dalam pelatihan selalu saya tekankan :
1. Tentukan targetnya dulu.. seperti apa..?
contoh :
* Produk kosmetik –> targetnya wanita dewasa, bukan ABG, karena ABG
tidak punya power untuk membeli.., dan jangan sampai brosur lipstick
diberikan kepada cowok ABG, ya sudah pasti brosur dibuang..
* Produk helm balap –> targetnya pria.. OK..? lanjut..!!
2. Sapa/beri salam dulu kepada orang yang akan kita target, tujuannya
agar orang tersebut ada perhatian kepada kita., minimal kaget kalau kita
menyapanya dengan keras ha.. ha..
Contoh :
*”Selamat malam mas..”, kita menyapa sambil senyum.. jangan lupa gosok gigi dulu.
Jangan lupa.. pada tahap ini brosur jangan dibagi dulu
3. Setelah itu sampaikan sesuatu yang menjadi selling poin produk
kita.., atau apalah terserah.. yang penting bisa menggugah minat target
kita dan jangan bohong.. Buat mereka tercengang dalam 6 detik pertama..
ingat jangan terlalu lama ngomongnya, kurang lebih 6 detik saja..
contoh :
* “Produk X daya pelembabnya 3 kali lebih kuat dari pada pelembab biasa..”, pasti yang mendengar akan woww..
* “Produk ini akan menambah 100cc volume payudara Anda dalam 3 hari..”, mana ada..?? ini misal loh.. misal.. bukan sungguhan..
4. Bila orang itu ternyata tidak jadi berhenti, kemudian malah
mempercepat jalannya, ucapkan terimakasih.., kiss bye.. pada tahap ini
brosur jangan dibagikan.., karena mereka belum ada kesadaran terhadap
apa yang kita tawarkan..
5. Jika jalan orang tersebut tiba-tiba melambat.. berarti kita telah
berhasil mencuri perhatiannya.. ada buying signal pertama.., Silakan
kalau mau membagi brosur.., pada tahap ini kemungkinan brosur dibuang
sudah mengecil, kemudian lanjutkan dengan serangan 6 detik berikutnya..
Contoh :
* “Kalau mau periksa kelembapan kulit silakan ke stand kami, sebelum jam
19.30 wib” jangan bilang sampai pukul 21.00wib, nanti orangnya berpikir
OOO.. Belanda masih jauh kalau begitu santai dulu saja.., atau
* “Ibu.. khusus hari ini harga kita potong 15%”, dll
6. Bila serangan kedua ini berhasil, orang yang mula-mula berjalan
lambat akan berhenti.. saat berhenti inilah kita punya waktu sedikit
lebih longgar yaitu sekitar 3-5 menit untuk mempresentasikan produk/jasa
kita (Isi dari presentasi yang 3-5 menit itu apa saja ya..? next post
ya..?), kemudiaan tutup penjualan.. hore..!! kita berhasil menjual
produk..!!
7. Nah gunakan brosur sebagai tools untuk presentasi/edukasi produk..
dan setelah selesai presentasi.. berikan kembali brosur itu kepadanya,
maka orang itu akan bisa menghargai brosur tersebut.
Tret tet tet…. ayo bertempur kembali, bagi brosur, berikan informasi, edukasi dan kemudian dapatkan penjualannya..
Setelah metode pembagian brosur ini diterapkan dengan
sungguh-sungguh, kelihatan bahwa brosur-brosur itu tidak dibuang
sembarangan lagi.., Ada beberapa variasi kejadian yang tidak terekam
saat simulasi pelatihan, ternyata muncul ketika dipraktekkan di lapangan
yaitu :
1. Ada orang yang tidak mau berhenti, namun bersedia didampingi, jadi
presentasi sambil jalan bareng.. jangan pegang tangannya, sebab itu
namanya jalan bergandengan tangan.
2. Ada yang kemudian berusaha membaca brosur secara seksama sambil
berjalan, sampai-sampai menabrak kereta dorong, tersandung karpet dan
kehilangan anaknya..!!, siapkan obat anti luka ya..
3. Malah ada pengunjung yang bersedia menjadi “guru”, ikut menjelaskan
kepada pengunjung stan lainnya.., nah beliaunya ini jadi super SPG,
gratis lagi..
4. Loh.. Loh.. ternyata masih ada juga orang yang lewat begitu saja,
meskipun sudah disapa dengan senyum dan diberikan sebuah kejutan..,
CT (SPG) :”Pak tadi ada seorang ibu sudah saya sapa dengan senyum,
kemudian saya berikan sebuah penawaran yang sangat menarik, tapi ibu
tadi hanya senyum sebentar terus tetap meneruskan jalannya dengan
cepat..”
Saya :”Lohh kalian ini bagaimana..? masak belum tahu juga..?”
Semua SPG :”Iya pak..”, dengan sikap siap mendengarkan penjelasan..
Saya :”Perlu kalian ketahui bahwa ibu yang mempunyai ciri-ciri sepertti yang lewat tadi…. itu statusnya adalah istri saya..!!”
Salah satu SPG :”Waaaalaah bosnya saja dicukekin..!!”
Saya :”EEEEEeeee siapa yang bilang tadi…?”
Loh semua jadi pada diam dan mukanya menunduk semua… padahal celetukan tadi benar adanya.. ha.. ha..
SPG yang diterjukan pada pameran ini bukan SPG biasa, istilahnya
adalah SPG “super body”, kerena bentuk tubuh dan kulitnya kayak apa
ya..? montong-montong lah.. Eeee jangan iri ya.. kalau saya di kerubuti
cewek cakep dan montong..!!.
Kemudian penyebaran SPG dibagi menjadi tiga area, area paling jauh
(Ring 2) di tempati oleh SPG yang bisa mandiri, tugasnya mengarahkan dan
menggiring pengunjung ke stan. SPG yang skillnya menengah ditempatkan
di tengah (ring 1), tujuannya hanya menjaga pengunjung yang telah
didapatkan oleh SPG Ring 2, dan yang paling pinter (sebagai konsultan)
ditempatkan di stan (Ring 0).
Hmm.. bagaimana dengan para manager dan supervisor yang duduk-duduk
di stan yang sudah tahu bahwa brosurnya dibuang-buang sampai
berserakan..?, OOoo.. tentunya mereka sudah berpengalaman menjawab
mengapa brosur mereka dibuang..
Namun rasa puas saya ternyata tidak berlangsung lama, ternyata saya
tidak boleh santai-santai begitu saja, karena masih ada yang membuang
brosur atau setidak-tidaknya mereka akan membuang brosur itu
dirumah..!!, waduh.. celaka 13, 14,15 dst.. bagaimana ini..? padahal
saya menginginkan brosur itu tidak dibuang dan orang yang telah menerima
brosur itu akan menyimpannya dirumah sampai dua puluh tahun.. eee..
kelamaan, minimal satu tahun…? jangan kuatir..!! simak terus post
“oleh-oleh dari pameran”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar